Breaking News

Jumat, 23 September 2016

Hari Tani Nasional


Bung karno pernah berkata bahwa "Pangan adalah soal hidup dan mati suatu bangsa!". Hal ini menjadi sebuah kalimat yang menggelorakan semangat para petani untuk terus bekerja keras menggarap sawah dan ladangnya. Semangat itu terus tumbuh hingga sekarang, hingga kita dapat merasakan kecukupan dan kemudahan dalam mendapatkan pangan.

Hari Tani ditetapkan sejak disusunnya UU Pokok Agraria pada 24 September 1960. Dalam rangka menyambut hari tani nasional tahun 2016, IAAS LC Undip dan BEM FPP Undip menyelenggarakan kampanye di kawasan Simpang Lima. Kampanye yang diselenggarakan tersebut mengajak para masyarakat untuk ikut dalam GEMASABIS (Gerakan Makan Sampai Habis) sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada jasa para petani di Indonesia.

Dalam kampanye yang dilakukan, IAAS LC Undip memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait pentingnya menghabiskan makanan. Langkah tersebut merupakan hal kecil yang seringkali diabaikan oleh masyarakat. Melalui Gemasabis, para masyarakat juga mampu membantu para petani di kawasan Tembalang dengan membeli stiker bertuliskan “Farmer is Our Hero”.

Hari Tani Nasional harus menjadi refleksi untuk evaluasi. Apa saja yang sudah kita capai? Sebenarnya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, seperti masalah kerawananan pangan, perubahan iklim global, kekeringan, dan impor bahan pangan Tak ketinggalan adalah swasembada pangan berkelanjutan dan diversifikasi pangan. 
Begitu hebatnya para petani yang telah bekerja keras demi bahan pangan agar selalu tersedia untuk kita. Apa yang bisa kita lakukan untuk menghormati jasa para petani? Dari yang mudah saja. Kita harus belajar menghargai makanan. Apapun itu. Karena bagaimana pun adanya makanan adalah hasil jerih payah dan kerja keras petani yang kehidupannya belum tentu sesejahtera kita. 

Sumber: penebar-swadaya.net dan kampusundip.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By